Nustar TV
nusautaratv.
com, Merauke - Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Papua Selatan, Sunarjo, menegaskan perlunya Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperinda) untuk meramu inovasi-inovasi lokal sebagai langkah maju dalam pembangunan daerah. Pernyataan tersebut disampaikan saat membuka Focus Group Discussion (FGD) I mengenai kajian Roadmap Sistem Inovasi Daerah yang digelar di Hotel Sunny Day Inn Merauke, Senin, 6/10.
Sunarjo menyampaikan, meskipun ada arahan presiden untuk tidak melakukan kegiatan seperti ini, Papua Selatan sebagai daerah otonomi baru wajib melaksanakan perencanaan dengan siklus yang terstruktur dan komunikasi publik yang efektif. Ia menekankan pentingnya perangkat daerah merumuskan turunan dari Peraturan Gubernur atau Peraturan Daerah sebagai dasar pelaksanaan tugas yang akan diaudit secara internal oleh inspektorat.
Ia menambahkan bahwa dalam siklus perencanaan terbaru, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) menjadi induk kebijakan yang wajib disusun enam bulan setelah kepala daerah dilantik. RTRW provinsi sendiri mengacu pada RTRW nasional yang berisi 12 program strategis prioritas, termasuk ketahanan pangan dan swasembada bioetanol serta gula.
Sunarjo menegaskan bahwa dengan status Papua Selatan sebagai daerah otonomi baru, diperlukan penyamaan langkah agar setara dengan daerah lain yang sudah definitif, terutama dalam merencanakan pembangunan lebih awal sesuai kebijakan Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor 5 Tahun 2023.

Dalam kegiatan ini, OPD, DPR Papua Selatan, serta unsur akademisi hadir untuk bersama-sama merumuskan inovasi daerah yang dapat diterapkan ke depan. Sunarjo berharap Bapperinda dapat meramu instrumen inovasi yang menjadi dasar regulasi daerah, sehingga muncul sinergi antar lembaga pemerintahan dan akademisi.
“Kita harus merencanakan dengan visi, misi, dan capaian yang terukur dengan dukungan data primer dan sekunder, serta kajian akademis, agar perbedaan dapat menjadi kekuatan perencanaan yang solid,” ujar Sunarjo.
Ia juga mengajak semua pihak untuk tidak apatis terhadap data sebagai kunci kesuksesan kepemimpinan dan mengangkat inovasi di segala bidang, mulai dari sosial budaya, teknologi hingga kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Selatan.
Sunarjo mencontohkan, di bidang pendidikan misalnya, inovasi yang dilakukan harus diramu sesuai kebutuhan daerah guna mendorong kemajuan Papua Selatan.