https://nusautaratv.com/
Tutup Menu
23 Mar 2024 | Dilihat: 378 Kali

Balikpapan Menjadi Kota Percontohan Manajemen Pengaturan Lalu Lintas Yang Nantinya Diterapkan di IKN

      

NusaUtaraTV, Balikpapan - Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan pembangunan sistem transportasi yang cerdas, terintegrasi, dan ramah lingkungan di Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN. Hal ini diwujudkan dalam penandatanganan Memorandum Of Understanding atau MOU antara Otorita IKN dengan Kedutaan Besar Kazakhstan beberapa waktu lalu.

Percepatan pembangunan infrastruktur transportasi di IKN berlangsung semakin massif terutama di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP, pasalnya KIPP sendiri akan rencananya akan dipersiapkan sebagai lokasi Upacara Kenegaraan pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79, yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2024 mendatang. 

Demi terwujudnya transportasi yang ramah lingkungan, Otorita IKN mulai menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kazakhstan yakni dengan perusahaan Sergek Projects Ltd. dalam Bidang Mobilitas Pintar di Ibu Kota Negara Nusantara. 

Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Otorita Ibu Kota Nusantara, Tonny Agus Setiono menyatakan, Otorita IKN sudah mengeluarkan Surat Edaran untuk membuat Blue Print Smart City di IKN, yang didalamnya ada 6 domain yang akan disiapkan salah satu nya adalah Transportasi dan Mobilitas.

“Jadi sebagai Sister CIty, Otorita IKN bekerja sama dengan Kazakhstan tepat nya Sergek Project dalam hal Transportasi dan Mobilitas atau lebih khusus kerjasama dalam Manajemen Pengaturan Lalu Lintas Jalan Raya,” jelas Tonny.

Sebagai informasi, pihak Sergek Project memiliki satu buah aplikasi yang dapat mengatur dan juga bisa melakukan analisis terhadap data yang masuk seperti, data kendaraan, volume kendaraan, kecepatan waktu tempuh, dan juga dapat menginformasikan kepadatan lalu lintas pada satu ruas jalan, serta masih banyak kelebihan dari aplikasi yang sergek bisa berikan.

“Adanya kerjasama Otorita IKN dengan Sergek ini diharapkan dapat mewujudkan alur transportasi yang memang sesuai dengan konsep IKN yakni Smart CIty. Pastinya nanti pun kami akan bekerja sama dengan pihak terkait lainnya seperti kepolisian, untuk dapat mengidentifikasi pelanggaran dari nomor plat kendaraan yang melintas pada alur lalu lintas di IKN,” ucap Tonny.

Lebih lanjut Tonny menjelaskan, Alasan dipilihnya kota Balikpapan sebagai percontohan dari manajemen pengaturan lalu lintas, karena Balikpapan merupakan kota terdekat dengan IKN yang lokasi nya berada di Sepaku, Penajam Paser Utara.

“Alasan dipilihnya Balikpapan sebagai percontohan manajemen pengaturan lalu lintas, selain sebagai kota terdekat dengan IKN, Balikpapan sudah memiliki infrastruktur yang memadai untuk dilakukan Proof Of Concept atau percobaan dari aplikasi yang dikembangkan oleh pihak Sergek ini, contohnya Balikpapan sudah memiliki CCTV pada ruas jalan utama,” tegas Tonny.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, Adward Skenda Putra menjelaskan, Sergek memang memiliki teknologi yang luar biasa yang bisa membaca hingga ke plat nomor yang melakukan pelanggaran.

“Teknologi yang Sergek berikan memang sangat canggih ya, buktinya aplikasi tersebut bisa mengidentifikasi pelanggaran hingga mengetahui plat nomor di pelanggar lalu lintas yang memang belum diterapkan oleh teknologi lokal, dari sisi keamanan ini jauh lebih baik ya,” jelas Kadishub Balikpapan.

Lebih lanjut Kadishub menjelaskan, teknologi seperti yang Sergek berikan sangat diperlukan bagi Kota Balikpapan dan IKN khususnya, karena memang manajemen pengaturan lalu lintas di kota besar apalagi di IKN perlu membaca pergerakan kendaraan.

“Teknologi seperti ini sebenarnya sangat kita perlukan ya, untuk membaca pergerakan kendaraan dan pertumbuhan kendaraan, yang dimana sebelum IKN jadi, ya otomatis Balikpapan harus sudah jadi terlebih dahulu,” jelas Kadishub yang akrab disapa Edo.

Dibalik canggihnya teknologi yang diberikan oleh Sergek, Edo menyatakan, Balikpapan sendiri sangat berminat untuk menggunakan terknologi tersebut, namun masih terhalang oleh biaya yang ditawarkan oleh sergek yang terbilang cukup mahal.

“Secara prinsip teknologi, Balikpapan sendiri berminat sekali ya untuk menggunakan aplikasi tersebut, namun karena terhalang biaya yang sangat mahal, maka menggandeng Kedutaan Besar Indonesia untuk Kazakhstan dan kementerian untuk bekerja sama dengan Sergek agar dari mereka bisa dihibahkan kepada kita,” terang Edo. (Rie)
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas