NusaUtaraTV, Balikpapan - Pelaksana proyek SD-SMP Terpadu yang berlokasi di perumahan Balikpapan Regency, PT. Sarjis Agung Indrajaya, dianggap melakukan tindakan pelecehan terhadap pengerjaan proyek tersebut dikarenakan Direktur UTama tidak hadir dalam kegiatan sidak di lapangan. Hal ini diungkapkan oleh Parlindungan, Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan pada saat sidak, Senin (17/04/2023).
Rasa kecewa yang disampaikan oleh Parlindungan ini, bukan nya tidak beralasan, ditambah lagi laporan yang diberikan oleh pihak PT. Sarjis pada saat RDP tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Padahal APBD sudah dikucurkan, 33,9 miliyar dana sudah turun, kenapa harus menghindar begini? kami kan jadi terkendala untuk mencarikan solusinya,” geram Parlindungan.
Selain laporan yang diberikan berbeda dengan kondisi di lapangan, Parlindungan pun kecewa pada Direktur Utama yang semula ada di lokasi pembangunan, namun tiba-tiba saja menghilang sebelum rombongan Komisi IV DPRD Balikpapan tiba di lokasi proyek.
Parlindungan menambahkan, kondisi proyek pembangunan SD-SMP Terpadu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, dan sangat mengecewakan, dimana kontraktor tidak hadir, yang seharusnya mereka lah yang dapat menjelaskan perkembangan proyek tersebut.
“Jujur saya kecewa ya, dan saya minta kepada Disdikbud Balikpapan untuk memberikan SP1 kepada kontraktor, jangan sampai anggaran yang cukup besar ini digunakan tapi hasil nya tidak maksimal,” tegas Parlindungan. (
Rie)