https://nusautaratv.com/
Tutup Menu
06 Ags 2024 | Dilihat: 187 Kali

Pemkab Kukar Tindak Lanjut Gerakan Intervensi Stunting di Desa Badak Mekar

noeh21
      
NusaUtaraTV, Kutai Kartanegara – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali mengadakan Gerakan Bersama Intervensi Serentak Pencegahan Stunting bagi balita dengan masalah gizi, bertempat di Kantor Desa Badak Mekar, Kecamatan Muara Badak, Selasa (6/8/2024).
 
Gerakan yang dihadiri oleh Bupati Kukar Edi Damansyah, Sekda Kukar Dr. H Sunggono, Direktur RSUD AM Parikesit dr Martina Yulianti, Camat Muara Badak Arpan, Kades Badak Mekar Budi Ilhamdi diawali dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi para balita.
 
dr Eka Ruri dalam laporannya mengatakan bahwa setelah intervensi serentak dan penimbangan pada bulan Juni, terdapat 342 anak dengan masalah gizi di wilayah kerja Puskesmas Muara Badak. Intervensi PMT lokal sudah berjalan di Desa Badak Baru selama 18 hari dan di Desa Badak Mekar selama 12 hari. 
 
“Alhamdulillah di satu minggu pertama itu sudah ada peningkatan berat badan, contohnya di Desa Badak Mekar yang awalnya itu dia berat badannya 7,2 kilogram setelah satu minggu pemberian PMT itu naik menjadi 8,5 kilogram,” ujar dr Eka.
 
Sementara itu, Edi Damansyah mengatakan kehadiran dirinya tersebut guna memastikan bahwa tindak lanjut dari hasil pengukuran dan penimbangan serentak yang dilaksanakan pada bulan Juni tertangani dengan baik.
 
Atas hasil tersebut, dirinya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi sehingga pengukuran dan penimbangan di Kecamatan Muara Badak bisa rampung 100 persen.
 
Lebih lanjut, Edi meminta kepada para orang tua khususnya kaum ibu-ibu untuk mendukung dan bekerjasama dalam mensukseskan gerakan intervensi stunting tersebut, karena menurutnya faktor penentu utamanya ialah para orang tua itu sendiri.
 
“Hasil pengukuran dan penimbangan serentak bukan hanya kita Menindak lanjuti bagaimana anak-anak yang berpotensi stunting dan yang sudah stunting, tetapi ini kita jadikan rutinitas kita sehingga ini bagian dari bagaimana kita mempersiapkan membangun kualitas kesehatan putra-putri kita generasi kita di Kabupaten Kutai Kartanegara,” pungkas Edi Damansyah.
 
Edi juga berharap perusahaan dan warga dengan ekonomi menengah ke atas berpartisipasi sebagai orang tua asuh guna mendukung pelaksanaan gerakan pencegahan stunting.
 
“Kami juga melakukan berbagai langkah untuk mensukseskan program pencegahan stunting disini, termasuk peningkatan kapasitas kader posyandu dan Kader Pembangunan Manusia (KPM), pembangunan sekretariat posyandu, dan pendayagunaan dana Rp50 juta per RT untuk penanganan stunting,” pungkasnya.
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas